Contoh
ANALISIS
BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Judul Buku : ..........................................
Karangan : ...........................................
Penerbit : ...........................................
Kelas/ Semester : ...........................................
1.
Pengorganisasian
Buku
Pengorganisasian buku mengikuti
struktur tata tulis pada umumnya, yakni diawali dengan pendahuluan, isi, dan
penutup.
Buku teks pelajaran berjudul
........ struktur tata tulis buku dalam setiap bab nya diawali dengan
pendahuluan, isi, dan penutup.
Berikut adalah kutipan pendahuluan
dalam pelajaran 3 ..... (untuk analisis semua pelajaran).
“Dalam kehidupan sehari-hari kamu
pernah melihat atau merasakan sendiri suatu peristiwa yang terjadi. Untuk
berbagi pengalaman ....... ........................................”
Dari
kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam buku ini struktur buku selalu
diawali dengan pendahuluan. Pendahuluan tersebut berisi tentang keterkaitan
materi yang telah dibahas,manfaat mempelajari materi, garis besar materi yang
akan dibahas, serta kata-kata motivasi.
Isi
buku berisi tentang materi yang diorganisasikan/ diurutkan sesuai dengan
kompetensi dasar. Berikut adalah kutipan isi buku
Pelajaran
3
- Menyimpulkan
isi dialog dari siaran televisi
Wawancara
Pewawancara : Apa yang bapak
upayakan untuk memelihara kebersihan dan keamanan di sekolah ini?
Narasumber : Sebagai Pembina OSIS, Bapak berupaya untuk
melibatkan .......
- Melaporkan
berbagai peristiwa secara lisan
Pengalaman
Pribadi
Setiap pulang sekolah saya dan kawan-kawan harus melewati
jembatan.........
Dari
kutipan di atas dapat diketahui bahwa isi buku berupa materi yang hendak
diajarkan. Isi tersebut diurutkan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator
yang hendak dicapai dalam pembelajaran.
Penutup
berisi latihan-latihan dan soal-soal. Dalam buku ini latihan-latihan tersebut
disesuaikan dengan KD dan indikator yang akan dicapai. Berikut adalah kutipan
latihan dalam setiap indikator
- Menyimpulkan isi dialog dari siaran televisi
Catatlah
bagian-bagian penting dari dialog yang akan disimak, kemudian tuliskan
informasi yang tersirat lalu simpulkan!
Dari
kutipan-kutipan di atas diketahui bahwa dalam setiap indikator diakhiri dengan
latihan yang menguji ketercapaian indikator tersebut.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa struktur tata tulis buku berjudul
.......... diawali dengan pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan buku
berisi tentang kaitan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan
dipelajari, manfaat mempelajari materi, tujuan, serta kata-kata motivasi. Isi
buku terdiri atas materi-materi yang akan dipelajari, urutan materi sesuai
dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. Penutup buku berisi
soal-soal dan latihan untuk menguji ketercapaian indikator.
2.
Pemilihan
Materi
a.
Kesesuaian
materi dengan kurikulum.
Berikut adalah
SK dan KD yang ada dalam kurikulum untuk tingkat SMP kelas 9 semester ganjil.
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mendengarkan
1.
Memahami dialog
interaktif pada tayangan
televisi/siaran radio
|
1.1 Menyimpulkan isi dialog
interaktif beberapa narasumber pada tayangan televisi/siaran radio
1.2 Mengomentari pendapat
narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio
|
Berikut adalah SK dan KD yang ada dalam buku
teks
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mendengarkan
1.
Memahami dialog
interaktif pada tayangan
televisi/siaran radio
|
1.1 Menyimpulkan isi dialog
interaktif beberapa narasumber pada tayangan televisi/siaran radio
1.2 Mengomentari pendapat
narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio
|
Dari SK dan KD yang ada pada
kurikulum dan yang ada di dalam buku, dapat diketahui bahwa urutan materi sudah
sesuai dengan kurikulum. Sedangkan isi materi mengacu pada SK, KD, dan
indikator yang hendak dicapai. Materi untuk KD 1.1 adalah wawancara dari televisi,
sedangkan untuk KD 1.2 adalah paparan cerita pengalaman. Hal itu sudah sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang menghendaki agar siswa mengembangkan
keterampilan menyimak dan berbicara. Selain itu, materi pun diarahkan agar
siswa menguasai pengetahuan kebahasaan yang benar, meskipun pemilihan materi
diorientasikan agar siswa mampu mengembangkan keterampilan berbahasa melalui
proses pembelajaran, bukan pada pengetahuan bahasa. Adapun kekurangan dalam
buku ini, tidak adanya materi pilihan yang sejenis. Sementara untuk penambahan
materi yang berkenaan dengan materi adalah penggunaan kata sapaan dan
penggunaan huruf kapital (dengan bukti kutipan). Penambahan kosa kata siswa
kurang diperhatikan, sementara itu definisi, uraiaan, dan contoh disajikan
dalam buku ini (buktikan dengan kutipan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi
yang dipilih dalam buku ini sudah sesuai dengan kurikulum, baik dari segi
urutan maupun isi materinya. Materi dilengkapi dengan tambahan pengetahuan,
definisi, uraian, serta contoh. Sementara kekurangannya adalah tidak menyajikan
materi pilihan yang sejenis dan kurang memperhatikan penambahan kosa kata.
b.
Relevansi
Materi Ditinjau dari Segi Tujuan Pendidikan
Relevansi
materi mencakup penggunaan kata/ kalimat/
wacana dengan tujuan pendidikan. Berikut adalah kutipan materi wawancara
Narasumber : Sebagai
Pembina OSIS, Bapak berupaya untuk melibatkan para ketua kelas agar semua siswa
terlibat. Semuanya diharapkan bertanggungjawab atas kebersihan dan keamanan di
sekolah ini.
Contoh bacaan di atas, selain mengandung informasi
tentang langkah-langkah seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, juga
mengandung masalah pengembangan perasaan, khususnya kesadaran menjaga kebersihan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi relevan dengan
tujuan pendidikan.
c.
Kebenaran
Materi Ditinjau dari Segi Ilmu Bahasa dan Ilmu Sastra
Secara umum dari segi ilmu kebahasaan, baik
semantik, struktur, dan sosiolinguistik dapat dipertanggungjawabkan. Tapi, ada
beberapa kalimat yang menggunakan tanda baca kurang tepat, seperti “Simpulkan
isi dialog tersebut dalam beberapa kalimat”. Penggunaan tanda baca yang tepat
dalam kalimat tersebut seharusnya tanda seru, karena merupakan kalimat
perintah. Selain itu secara semantik ada beberapa kalimat yang salah seperti
“Sebutkan ide utama dari petikan cerpen cerpen nomor 4”. Kalimat tersebut
secara struktur memang benar, namun secara makna kurang tepat. Kata “sebutkan’
merupakan perintah secara agar siswa mengungkapkan secara lisan, bukan tulisan.
Kata yang seharusnya adalah “tuliskan”. Sedangkan kata “petikan” mempunyai
makna mengambil/memetik/ menabuh suatu benda (buah). Kata seharusnya adalah
‘kutipan”. Dari penggunaan tanda baca pun seharusnya tanda seru (!), bukan
tanda titik.
Dalam materi kesastraan secara umum sudah bisa
dipertanggungjawabkan. Namun dalam hal apresiasi, cara pembacaan cerpen tidak
dibahas secara mendetail, begitupun dalam hal analisis tidak memberikan contoh
bagaimana menganalisis cerpen dengan baik (lampirkan). Pada bagian lain, sebuah
bagian novel dikutip dan kutipan tersebut dikatakan cerpen. Tentu saja hal itu
dapat membuat siswa bingung.
Ilustrasi ditampilkan dengan mempertimbangkan bahan
ajar, jika materi wawancara ilustrasinya wawancara,, dll. Bahan, terutama dalam
pembelajaran sastra kurang mempertimbangkan kebaruan, terbukti contoh-contoh
yang digunakan berasal dari novel-novel lama.
Jadi Dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari kebenaran
ilmu bahasa dan sastra, dalam buku ini masih memerlukan penyempurnaan, meskipun
secara umum sudah benar. Dari ilmu kebahasaan yang harus diperhatikan adalah
penggunaan tanda baca dan makna. Kekurangan dalam materi kesastraan adalah cara
apresiasi dan analisis yang kurang mendetail, bahan yang tidak memperimbangkan
aspek kebaruan, serta adanya ambiguitas antara cerita pendek dan novel.
d.
Relevansi
Materi dengan Perkembangan Iptek dan Seni
Wacana
yang dipilih dalam buku ini memanfaatkan segi kehidupan manusia dan lingkungan,
namun kurang memperhatikan perkembangan iptek. Artinya bahwa dalam buku ini
keterkaitan materi dengan perkembangan iptek sangat lemah. Wacana yang dipiih
kurang terkait dengan perkembangan iptek. Berikut adalah wacana
.................................................................................................................................................
Jadi
dapat disimpulkan bahwa dalam buku ini kurang memperhatikan perkembangan iptek
dan seni.
e.
Kesesuaian
Materi Pokok dengan Tingkat Perkembangan dan Kognitif Siswa
Dari
segi isi, materi yang dipilih sudah sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif. Aspek pengetahuan baik dari segi kebahasaan maupun keterampilan
berbahasa dapat dipertanggungjawabkan. Dari segi isi, bahan yang disajikan dalam materi
tersebut secara umum dapat dipahami oleh siswa karena bahasa yang digunakannya
relatif sederhana. Dari aspek psikologis pun secara umum dapat
dipertanggungjawabkan. Artinya bahwa bahan yang dipilih disesuaikan dengan
tingkat perkembangan. Untuk materi wawancara bahasa yang digunakan relatif
sederhana, aspek psikologis pemilihan materi tentang pentingnya menjaga
kebersihan diyakini dapat menumbuhkan sikap positf siswa.
Kesesuaian
materi dengan tingkat perkembangan kognitif cukup diperhatikan dalam buku ini,
materi dibuat disesuaikan dengan pengetahuan siswa, baik dari segi kosakata
maupun kedalaman materi.
Contoh
dalam materi membaca cerpen (kutipan)
.................................................................................................................................................
Cerpen
yang dipilih disesuaikan dengan pengetahuan siswa. Hal itu nampak dari
pemilihan tema, karakter tokoh, dan unsur kebahasaan. Tema yang diangkat dalam
cerpen tersebut adalah kasih sayang orangtua, dengan tokoh anak seusia SMP.
Plot yang ada dalam cerpen tersebut adalah plot konvensional, juga bahasa yag
digunakan tidak terlalu rumit.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa materi yang ada dalam buku teks ini sudah sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa.
3.
Penyajian Materi
-
Tujuan Pembelajaran
Buku teks yang baik selalu mencantumkan
tujuan pembelajaran. Dalam buku teks ini dicantumkan SK, KD, dan tujuan
pembelajaran. Berikut adalah tujuan pembelajaran dalam setiap bab nya.
.......................................................................
Tujuan pembelajaran dalam buku ini disesuaikan
dengan SK dan KD yang ingin dicapai. Pencantuman tujuan pembelajaran
dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yag akan dipelajari dan tujuannya. Selain
itu pencantuman tujuan pembelajaran pun berfungsi sebagai informasi bagi para
guru tentang acuan kurikulum yang digunakan dalam buku teks.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam buku
teks ini tujuan pembelajaran dicantumkan. Tujuan pembelajaran tersebut sesuai
dengan kurikulum KTSP, juga SK dan KD yang dikembangkan oleh BSNP.
- Penahapan Pembelajaran
Penahapan pembelajaran yang dimaksud
adalah adanya upaya untuk mengorganisasikan materi dari tingkat kesukaran dan
kemudahan. Materi hendaknya ditahapkan dari yang termudah kepada yang tersulit,
dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang nyata kepada yang abstrak.
Dalam buku teks ini penahapan telah
dilaksanakan, namun masih belum begitu diperhatikan. Salah satu contoh materi
yang tidak diperhatikan penahapannya adalah materi cerpen. Untuk bahan cerpen
sudah dipilih dengan baik, namun untuk latihan kurang diperhatikan. Dari cerpen
yang disajikan siswa ditugasi untuk menganalisis cerpen tersebut dari tema,
tokoh, dan latar. Secara umum itu sudah mengikuti aturan, namun dalam penahapan
pembelajaran itu salah.
Sebuah materi harus ditahapkan dari yang
nyata kepada yang abstrak, dari analisis ke sintesis. Sebaiknya latihan yang
didahulukan adalah analisis tokoh dan setting terlebih dahulu, baru kemudian ke
tema. Tokoh dan setting adalah sesuatu yang nyata dan bisa dibuktikan dari
cerpen, dan tema merupakan sesuatu yang abstrak, yang hanya bisa ditemukan
setelah membaca dan memahami semua.
Jadi, dalam buku teks ini penahapan
pembelajaran perlu diperhatikan kembali, karena penahapan pembelajaran menentukan
tingkat penguasaan materi.
- Menarik Minat dan Perhatian Siswa
Buku teks harus dapat menarik minat dan
perhatian siswa. Untuk menarik minat dan perhatian siswa dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti adanya ilustrasi, kata-kata motivasi, memuat petunjuk
bagaimana siswa mempelajari materi, dan yang terpenting adalah komunikatif.
Dalam buku teks ini dilengkapi dengan
ilustrasi, kata-kata motivasi, petunjuk belajar, serta bahasa yang digunakan komunikatif.
Untuk materi yang berkaitan dengan wawancara ilustrasinya adalah gambar orang
yang sedang berwawancara, cerpen “Aku dan Mama” ilustrasinya adalah gambar
seorang anak dengan orangtuanya. Kata-kata motivasi dalam buku teks ini
contohnya “dengan pembelajaran ini kemampuanmu akan meningkat” dan “belajar
adalah kunci sukses hidup”. Petunjuk belajar dalam materi juga dicantumkan,
misalnya :
- peragakan
wawancara itu di depan kelas kemudian!
- catat
pokok-pokok wawancara tersebut!
- simpulkan
pokok-pokok wawancara tersebut menjadi beberapa kalimat!
Petunjuk belajar dimaksudkan agar siswa
dapat belajar secara aktif mengembangkan materi, tidak hanya duduk dan
mendengarkan materi yang diberikan guru, tapi juga mengajak siswa untuk
berbuat.
Dari segi kebahasaan juga menarik
perhatian siswa, dikarenakan bahasa yang digunakan mengajak siswa untuk
berkomunikasi. (buktikan dengan kutipan).
-
Kemudahan
Dipahami
Dari segi penyajian, materi yang
disajikan mudah untuk dipahami siswa. Hal itu dikarenakan penggunaan bahasa
yang tidak berbelit-belit dan langsung. Petunjuk belajar dan juga soal latihan
mudah dipahami oleh siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi,
petunjuk belajar, dan latihan yang disajikan dalam buku teks ini mudah dipahami
oleh siswa karena bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit dan lugas.
-
Keaktifan
Siswa
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
diperhatikan dalam buku teks ini. Selain menyajikan materi umum, juga memuat
bagaimana cara siswa memperdalam materi sendiri, misalnya dengan bekerja
kelompok, dengan diskusi atau tanya jawab. Selain itu, buku teks ini pun
berupaya memberikan umpan balik agar siswa aktif berkomunikasi. Misalnya dengan
kalimat “pernahkah kalian melihat wawancara di tv?”
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyajian
materi dalam buku teks ini melibatkan siswa agar aktif untuk berbuat,
berkomunikasi, dan mengalami.
- Hubungan Bahan
Hubungan bahan berkaitan dengan
bagaimana materi yang disajikan agar terkait dengan bahan pembelajaran lain
atau bidang ilmu lain. Misalnya, dalam buku teks ini untuk materi wawancara
dikaitkan dengan mata pelajaran IPA, dengan tujuan agar siswa mempunyai
kesadaran terhadap lingkungan. Untuk materi cerpen dikaitkan dengan mata
pelajaran moral dan agama, agar siswa mempunyai karakter, sikap, dan etika yang
baik terhadap orang tua (buktikan dengan kutipan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang
disajikan berusaha dikaitkan dengan bahan pembelajaran lain dan bidang ilmu
lain.
-
Norma
Norma atau aturan berkaitan dengan isi
materi, ilustrasi, dan aspek kebahasaan. Dari segi isi, materi yang disajikan sudah sesuai dengan
norma dan tingkat perkembangan psikologis. Tidak ada materi yang menyimpang dari
kurikulum atau isinya mengarah kepada hal-hal yang negatif. Hal itu didukung
oleh ilustrasi yang tepat. Terkadang ada materi yang terlalu dewasa dan tidak
sesuai dengan aspek perkembangan psikologis, juga dengan ilustrasi yang negtif
seperti gambar tawuran, di tato, atau memakai narkoba. Dalam buku teks ini,
baik dari segi isi maupun ilustrasi dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan
aspek kebahasaan, sudah sesuai dengan keilmuan bahasa. Kaidah-kaidah kebahasaan
secara umum sudah dipatuhi, meskipun ada beberapa aturan yang mencoba
diabaikan, misalnya penggunaan tanda baca 3
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari norma
isi, ilustrasi, dan kebahasaan sudah dapat dipertanggungjawabkan, meskipun ada
beberapa hal yang harus diperbaiki dari penggunaan tanda baca dan struktur
kalimat.
-
Soal
dan Latihan
Dalam buku teks ini juga dilengkapi
dengan soal dan latihan. Soal dan latihan dalam buku teks ini mempunyai kaitan
dengan SK, KD, dan indikator yang ingin di capai (buktikan dengan menyertakan
indikator dan soal latihan)
Jadi dapat disimpulkan bahwa buku teks
ini memujat soal dan latihan yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.
4.
Aspek Bahasa dan Keterbacaan
Aspek bahasa dan keterbacaan berkaitan
dengan penggunaan bahasa dan keterbacaan materi dalam buku pelajaran. Untuk
mengetahui penggunaan bahasa dan keterbacaan materi dalam buku pelajaran
diperlukan ukuran-ukuran standar yang mencakup masalah :
1.
penggunaan bahasa yang baik dan benar
2.
penggunaan bahasa yang dapat
meningkatkan daya nalar siswa
3.
penggunaan struktur kalimat yang sesuai
dengan tingkat penguasaan bahasa dan tingkat perkembangan kognisi siswa
4.
penggunaan paragraf
5.
materi dan ilustrasi
- Penggunaan bahasa yang baik dan benar
Indikator penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
a.
sesuai dengan keperluan komunikasi dalam
pembelajaran.
\Jika
kita lihat pelajaran 1 pada halaman 3 pada bagian 2 “Menyimpulkan Isi Berita”
di sana tertulis :
....................................................................................
Beberapa tugas
telah kalian selesaikan. Sekarang, coba buatlah simpulan isi berita! Simpulan
berita berisi pokok-pokok berita, kemudian dirangkai dalam sebuah paragraf.
Jika kalian belum
memahami....................................................................
Kata
ganti orang kedua (kalian) menunjukkan adanya keterlibatan langsung antara
penulis dan pembaca. Hal tersebut menandakan adanya bahasa yang komunikatif
antara penulis dan pembaca.
Begitu
juga pada bagian lainnya, siswa selalu diajak untuk berkomunikasi. Jadi, bahasa
yang digunakan dalam buku teks ini sudah sesuai dengan dengan komunikasi dalam
pembelajaran karena menunjukkan adanya keterlibatan pembaca.
b.
bahasa yang benar sesuai dengan kaidah
kebahasaan
Penggunaan
bahasa yang benar dalam buku ini sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan, baik
dalam penggunaan tanda baca, maupun keefektifan kalimatnya.
Hal
itu dapat dilihat pada :
1. penulisan
judul dalam setiap pelajaran
2. penulisan
sub-sub judul
3. penggunaan
tanda baca baik dalam kalimat, paragraf, maupun rubrik penilaian.
-
Penulisan Judul
Pelajaran 1 : SAINS DAN BUDAYA
Pelajaran 2 : PERISTIWA
Pelajaran 3 : KEBAHARIAN
Dengan menggunakan huruf kapital
pada judul adalah hal yang benar, karena dengan menggunakan huruf kapital
semua, akan terhindar dari kesalahan penulisan.
-
Penulisan Sub Judul
Pelajaran 1 : SAINS DAN BUDAYA
A.
Menyimpulkan
Isi Berita
1)
Menyimak
Berita
2)
Menyimpulkan
Isi Berita
Penulisan huruf kapital pada awal
kata di sub judul sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan.
-
Penggunaan Tanda Baca
Pelajaran 1 halaman 1
Simaklah berita ini dengan seksama!
Tahukah kalian yang dimaksud dengan
dongeng?
Pengalaman itu bermacam-macam. Ada
pengalaman menyedihkan, menggembirakan, menyenangkan, menegangkan dan
sebagainya.
Penggunaan tanda baca pada contoh
di atas sudah sesuai dengen EYD.
c.
Bahasa ragam formal, sesuai dengan
suasana pembelajaran
Bahasa
yang digunakan pada buku ini sudah sesuai dengan ragam formal dalam suasana
pembelajaran, hal itu dapat kita lihat pada :
Pelajaran
2 halaman 21 bagian C.
Pada
pelajaran kali ini kalian telah belajar tentang hal-hal yang menarik dari
dongeng.
Pelajaran
3 halaman 31 bagian contoh surat pribadi.
Kedua
contoh di atas sudah dapat mewakili bahwa bahasa yang digunakan merupakan
bahasa ragam formal yang sesuai dengan suasana pembelajaran.
- Penggunaan bahasa yang dapat meningkatkan
daya nalar siswa
Indikator
:
a. Makna
kata, kalimat, dan wacana bersifat lugas, tidak menimbulkan tafsir ganda.
Buku
ini tidak menimbulkan tafsir ganda baik dari kata, kalimat, maupun wacana.
Hal
ini dibuktikan dengan kutipan berikut.
Berdasarkan
fungsinya kalimat dibagi 3, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat
perintah. Kalimat berita berfungsi memberikan informasi......
Pada
paragraf di atas, makna setiap kata jelas, kalimatnya pun jelas informasinya,
ada yang berfungsi sebagai kalimat utama dan kalimat penjelas. Jenis wacananya
pun jelas, yaitu sebagai ragam wacana eksposisi.
b. Sebuah
pertanyaan dengan pertanyaan lainnya berhubungan secara logis
Dalam
buku teks ini, pernyataan-pernyataan, baik yang berupa perintah, tanya, maupun
berita berhubungan secara logis. Hal itu dapat kita lihat pada kutipan berikut.
Pelajaran
1 halaman 1 tertulis :
Simaklah
berita berikut ini dengan seksama!
Setelah
kalian menyimak berita tersebut, cobalah pahami isinya untuk menguji pemahaman
kalian!
Jawablah
pertanyaan berikut ini!
Uraian
di atas menyiratkan adanya pernyataan yang berhubungan secara logis, dari mulai
menyimak berita, memahami isi, kemudian menjawab pertanyaan.
c. Penggunaan
struktur kalimat yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa dan tingkat
perkembangan kognisi siswa
Penyampaian
bahan pembelajaran menggunakan kalimat dengan mempertimbangkan gradasi
kerumitan kalimat bagi anak-anak. Penyusunan buku dilakukan dengan
memperhatikan :
1.
kalimat sederhana
2.
kalimat tunggal
3.
kalimat majemuk setara
4.
kalimat yang pendek
5.
kalimat lengkap
6.
kalimat biasa
Penyampaian
bahan pembelajaran dalam buku teks ini mempertimbangkan tingkat kerumitan dan
pemikiran siswa. Karena buku teks ini digunakan untuk siswa kelas VII maka baik
penempatan kata, kalimat, paragraf maupun wacanamasih relevan. Dalam artian tidak
menggunakan kalimat yang kompleks yang membutuhkan penjabaran atau penalaran.
Pada wacana
“Lindungi Batik Indonesia” paragraf pertama menggunakan kalimat yang panjang,
namun meskipun demikian masih dapat dipahami. Hal ini menunjukan tingkat
kerumitan yang rendah. Misalnya untuk mencari subjek masih bisa menggunakan
cara yang praktis dengan bertanya siapa kepada predikat. Begitupun predikat
yang digunakan menandakan adanya perbuatan sesuai dengan tingkat pemahaman
sederhana siswa.
d. Isi
(pikiran, pendapat, perasaan) yang terkandung dalam kalimat sesuai dengan
tingkat perkembangan kogniti siswa
Jika
kita lihat pada pelajaran 1 tentang “LINDUNGI BATIK INDONESIA” baik kalimat
maupun isinya secara umum sesuai dengan tingkat perkembangan pikiran siswa
kelas VII. Bahasa yang disajikan sederhana, tidak memerlukan daya nalar yang
tinggi.
- Penggunaan Paragraf
Indikator
:
Penyajian
bahan menggunakan paragraf yang baik, koheren, dan kohesif.
Paragraf
yang baik ditandai adanya koherensi dan kohesi. Koherensi adanya pertautan
bentuk, sedangkan kohesi adanya pertautan makna. Dalam buku teks ini hampir
setiap paragrafnya memperhatikan koherensi dan kohesi, hal itu dapat dilihat
pada contoh .........
“Pamanku
adalah seorang pengrajin batik. Dia adalah salah satu contoh pengrajin batik
yang sukses”
Dari
contoh di atas dapat diketahui adanya pertautan bentuk antara “paman” dengan
“dia”, begitu juga pertautan makna antara kalimat 1 dan kalimat 2, yaitu
mengarah kepada “paman”.
- Materi dan Ilustrasi
Indikator
:
a. Ilustrasi
wacana sesuai dengan informasi
Ilustrasi
wacana sudah sesuai dengan apa yang akan diinformasikan. Hal itu dapat dilihat
pada .......
b. Ilustrasi
benar dilihat dari keilmuan yang disajikan
Ilustrasi
kebahasaan harus menampilkan tentang kebahasaan, kesastraan harus menampilkan
kesastraan, dan keterampilan berbahasa harus menampilakn keterampilan
berbahasa.
c. Visualisasi
informasi jelas dilihat dari substansi informasi wacana.
Jika
wacananya batik, ilustrasinya pun harus batik atau sesuatu yang berkaitan
dengan batik.
d. Disertakan
gambar faktual, seperti foto orang terkenal, peristiwa penting, dengan jelas
dan ukuran besar.
Dalam
buku teks ini, ilustarsi memenuhi keempat indikator di atas.