Translate

Selasa, 18 September 2012

Telaah Buku Teks


Contoh
ANALISIS BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Judul Buku                  : ..........................................
Karangan                     : ...........................................
Penerbit                       : ...........................................
Kelas/ Semester           : ...........................................

1.    Pengorganisasian Buku
Pengorganisasian buku mengikuti struktur tata tulis pada umumnya, yakni diawali dengan pendahuluan, isi, dan penutup.
Buku teks pelajaran berjudul ........ struktur tata tulis buku dalam setiap bab nya diawali dengan pendahuluan, isi, dan penutup.
Berikut adalah kutipan pendahuluan dalam pelajaran 3 ..... (untuk analisis semua pelajaran).
“Dalam kehidupan sehari-hari kamu pernah melihat atau merasakan sendiri suatu peristiwa yang terjadi. Untuk berbagi pengalaman ....... ........................................” 
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam buku ini struktur buku selalu diawali dengan pendahuluan. Pendahuluan tersebut berisi tentang keterkaitan materi yang telah dibahas,manfaat mempelajari materi, garis besar materi yang akan dibahas, serta kata-kata motivasi.
Isi buku berisi tentang materi yang diorganisasikan/ diurutkan sesuai dengan kompetensi dasar. Berikut adalah kutipan isi buku
Pelajaran 3
-       Menyimpulkan isi dialog dari siaran televisi

Wawancara
     Pewawancara         :    Apa yang bapak upayakan untuk memelihara kebersihan dan keamanan di sekolah ini?
     Narasumber            :    Sebagai Pembina OSIS, Bapak berupaya untuk melibatkan .......

-       Melaporkan berbagai peristiwa secara lisan



Pengalaman Pribadi
     Setiap pulang sekolah saya dan kawan-kawan harus melewati jembatan.........    

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa isi buku berupa materi yang hendak diajarkan. Isi tersebut diurutkan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai dalam pembelajaran.
Penutup berisi latihan-latihan dan soal-soal. Dalam buku ini latihan-latihan tersebut disesuaikan dengan KD dan indikator yang akan dicapai. Berikut adalah kutipan latihan dalam setiap indikator
-        Menyimpulkan isi dialog dari siaran televisi
Catatlah bagian-bagian penting dari dialog yang akan disimak, kemudian tuliskan informasi yang tersirat lalu simpulkan!
Dari kutipan-kutipan di atas diketahui bahwa dalam setiap indikator diakhiri dengan latihan yang menguji ketercapaian indikator tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa struktur tata tulis buku berjudul .......... diawali dengan pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan buku berisi tentang kaitan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari, manfaat mempelajari materi, tujuan, serta kata-kata motivasi. Isi buku terdiri atas materi-materi yang akan dipelajari, urutan materi sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. Penutup buku berisi soal-soal dan latihan untuk menguji ketercapaian indikator.

2.    Pemilihan Materi
a.         Kesesuaian materi dengan kurikulum.
Berikut adalah SK dan KD yang ada dalam kurikulum untuk tingkat SMP kelas 9 semester ganjil.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1.    Memahami dialog interaktif  pada tayangan televisi/siaran radio 

1.1   Menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa narasumber pada tayangan televisi/siaran radio 
1.2   Mengomentari pendapat narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran  radio 

     Berikut adalah SK dan KD yang ada dalam buku teks
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1.    Memahami dialog interaktif  pada tayangan televisi/siaran radio 

1.1   Menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa narasumber pada tayangan televisi/siaran radio 
1.2   Mengomentari pendapat narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran  radio 
Dari SK dan KD yang ada pada kurikulum dan yang ada di dalam buku, dapat diketahui bahwa urutan materi sudah sesuai dengan kurikulum. Sedangkan isi materi mengacu pada SK, KD, dan indikator yang hendak dicapai. Materi untuk KD 1.1 adalah wawancara dari televisi, sedangkan untuk KD 1.2 adalah paparan cerita pengalaman. Hal itu sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum yang menghendaki agar siswa mengembangkan keterampilan menyimak dan berbicara. Selain itu, materi pun diarahkan agar siswa menguasai pengetahuan kebahasaan yang benar, meskipun pemilihan materi diorientasikan agar siswa mampu mengembangkan keterampilan berbahasa melalui proses pembelajaran, bukan pada pengetahuan bahasa. Adapun kekurangan dalam buku ini, tidak adanya materi pilihan yang sejenis. Sementara untuk penambahan materi yang berkenaan dengan materi adalah penggunaan kata sapaan dan penggunaan huruf kapital (dengan bukti kutipan). Penambahan kosa kata siswa kurang diperhatikan, sementara itu definisi, uraiaan, dan contoh disajikan dalam buku ini (buktikan dengan kutipan). 
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang dipilih dalam buku ini sudah sesuai dengan kurikulum, baik dari segi urutan maupun isi materinya. Materi dilengkapi dengan tambahan pengetahuan, definisi, uraian, serta contoh. Sementara kekurangannya adalah tidak menyajikan materi pilihan yang sejenis dan kurang memperhatikan penambahan kosa kata.

b.   Relevansi Materi Ditinjau dari Segi Tujuan Pendidikan
Relevansi materi mencakup penggunaan kata/ kalimat/ wacana dengan tujuan pendidikan. Berikut adalah kutipan materi wawancara
Narasumber    :      Sebagai Pembina OSIS, Bapak berupaya untuk melibatkan para ketua kelas agar semua siswa terlibat. Semuanya diharapkan bertanggungjawab atas kebersihan dan keamanan di sekolah ini.
Contoh bacaan di atas, selain mengandung informasi tentang langkah-langkah seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, juga mengandung masalah pengembangan perasaan, khususnya kesadaran menjaga kebersihan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi relevan dengan tujuan pendidikan.

c.    Kebenaran Materi Ditinjau dari Segi Ilmu Bahasa dan Ilmu Sastra
Secara umum dari segi ilmu kebahasaan, baik semantik, struktur, dan sosiolinguistik dapat dipertanggungjawabkan. Tapi, ada beberapa kalimat yang menggunakan tanda baca kurang tepat, seperti “Simpulkan isi dialog tersebut dalam beberapa kalimat”. Penggunaan tanda baca yang tepat dalam kalimat tersebut seharusnya tanda seru, karena merupakan kalimat perintah. Selain itu secara semantik ada beberapa kalimat yang salah seperti “Sebutkan ide utama dari petikan cerpen cerpen nomor 4”. Kalimat tersebut secara struktur memang benar, namun secara makna kurang tepat. Kata “sebutkan’ merupakan perintah secara agar siswa mengungkapkan secara lisan, bukan tulisan. Kata yang seharusnya adalah “tuliskan”. Sedangkan kata “petikan” mempunyai makna mengambil/memetik/ menabuh suatu benda (buah). Kata seharusnya adalah ‘kutipan”. Dari penggunaan tanda baca pun seharusnya tanda seru (!), bukan tanda titik.
Dalam materi kesastraan secara umum sudah bisa dipertanggungjawabkan. Namun dalam hal apresiasi, cara pembacaan cerpen tidak dibahas secara mendetail, begitupun dalam hal analisis tidak memberikan contoh bagaimana menganalisis cerpen dengan baik (lampirkan). Pada bagian lain, sebuah bagian novel dikutip dan kutipan tersebut dikatakan cerpen. Tentu saja hal itu dapat membuat siswa bingung. 
Ilustrasi ditampilkan dengan mempertimbangkan bahan ajar, jika materi wawancara ilustrasinya wawancara,, dll. Bahan, terutama dalam pembelajaran sastra kurang mempertimbangkan kebaruan, terbukti contoh-contoh yang digunakan berasal dari novel-novel lama.
Jadi Dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari kebenaran ilmu bahasa dan sastra, dalam buku ini masih memerlukan penyempurnaan, meskipun secara umum sudah benar. Dari ilmu kebahasaan yang harus diperhatikan adalah penggunaan tanda baca dan makna. Kekurangan dalam materi kesastraan adalah cara apresiasi dan analisis yang kurang mendetail, bahan yang tidak memperimbangkan aspek kebaruan, serta adanya ambiguitas antara cerita pendek dan novel.           

d.        Relevansi Materi dengan Perkembangan Iptek dan Seni
Wacana yang dipilih dalam buku ini memanfaatkan segi kehidupan manusia dan lingkungan, namun kurang memperhatikan perkembangan iptek. Artinya bahwa dalam buku ini keterkaitan materi dengan perkembangan iptek sangat lemah. Wacana yang dipiih kurang terkait dengan perkembangan iptek. Berikut adalah wacana
.................................................................................................................................................
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam buku ini kurang memperhatikan perkembangan iptek dan seni.

e.         Kesesuaian Materi Pokok dengan Tingkat Perkembangan dan Kognitif Siswa
Dari segi isi, materi yang dipilih sudah sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif. Aspek pengetahuan baik dari segi kebahasaan maupun keterampilan berbahasa dapat dipertanggungjawabkan.  Dari segi isi, bahan yang disajikan dalam materi tersebut secara umum dapat dipahami oleh siswa karena bahasa yang digunakannya relatif sederhana. Dari aspek psikologis pun secara umum dapat dipertanggungjawabkan. Artinya bahwa bahan yang dipilih disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Untuk materi wawancara bahasa yang digunakan relatif sederhana, aspek psikologis pemilihan materi tentang pentingnya menjaga kebersihan diyakini dapat menumbuhkan sikap positf siswa.
Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan kognitif cukup diperhatikan dalam buku ini, materi dibuat disesuaikan dengan pengetahuan siswa, baik dari segi kosakata maupun kedalaman materi.
Contoh dalam materi membaca cerpen (kutipan)
.................................................................................................................................................
Cerpen yang dipilih disesuaikan dengan pengetahuan siswa. Hal itu nampak dari pemilihan tema, karakter tokoh, dan unsur kebahasaan. Tema yang diangkat dalam cerpen tersebut adalah kasih sayang orangtua, dengan tokoh anak seusia SMP. Plot yang ada dalam cerpen tersebut adalah plot konvensional, juga bahasa yag digunakan tidak terlalu rumit.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang ada dalam buku teks ini sudah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

3. Penyajian Materi
- Tujuan Pembelajaran
Buku teks yang baik selalu mencantumkan tujuan pembelajaran. Dalam buku teks ini dicantumkan SK, KD, dan tujuan pembelajaran. Berikut adalah tujuan pembelajaran dalam setiap bab nya.
.......................................................................
 Tujuan pembelajaran dalam buku ini disesuaikan dengan SK dan KD yang ingin dicapai. Pencantuman tujuan pembelajaran dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yag akan dipelajari dan tujuannya. Selain itu pencantuman tujuan pembelajaran pun berfungsi sebagai informasi bagi para guru tentang acuan kurikulum yang digunakan dalam buku teks.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam buku teks ini tujuan pembelajaran dicantumkan. Tujuan pembelajaran tersebut sesuai dengan kurikulum KTSP, juga SK dan KD yang dikembangkan oleh BSNP.

-       Penahapan Pembelajaran
Penahapan pembelajaran yang dimaksud adalah adanya upaya untuk mengorganisasikan materi dari tingkat kesukaran dan kemudahan. Materi hendaknya ditahapkan dari yang termudah kepada yang tersulit, dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang nyata kepada yang abstrak.
Dalam buku teks ini penahapan telah dilaksanakan, namun masih belum begitu diperhatikan. Salah satu contoh materi yang tidak diperhatikan penahapannya adalah materi cerpen. Untuk bahan cerpen sudah dipilih dengan baik, namun untuk latihan kurang diperhatikan. Dari cerpen yang disajikan siswa ditugasi untuk menganalisis cerpen tersebut dari tema, tokoh, dan latar. Secara umum itu sudah mengikuti aturan, namun dalam penahapan pembelajaran itu salah.
Sebuah materi harus ditahapkan dari yang nyata kepada yang abstrak, dari analisis ke sintesis. Sebaiknya latihan yang didahulukan adalah analisis tokoh dan setting terlebih dahulu, baru kemudian ke tema. Tokoh dan setting adalah sesuatu yang nyata dan bisa dibuktikan dari cerpen, dan tema merupakan sesuatu yang abstrak, yang hanya bisa ditemukan setelah membaca dan memahami semua.
Jadi, dalam buku teks ini penahapan pembelajaran perlu diperhatikan kembali, karena penahapan pembelajaran menentukan tingkat penguasaan materi.

   
-       Menarik Minat dan Perhatian Siswa
Buku teks harus dapat menarik minat dan perhatian siswa. Untuk menarik minat dan perhatian siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti adanya ilustrasi, kata-kata motivasi, memuat petunjuk bagaimana siswa mempelajari materi, dan yang terpenting adalah komunikatif.
Dalam buku teks ini dilengkapi dengan ilustrasi, kata-kata motivasi, petunjuk belajar, serta bahasa yang digunakan komunikatif. Untuk materi yang berkaitan dengan wawancara ilustrasinya adalah gambar orang yang sedang berwawancara, cerpen “Aku dan Mama” ilustrasinya adalah gambar seorang anak dengan orangtuanya. Kata-kata motivasi dalam buku teks ini contohnya “dengan pembelajaran ini kemampuanmu akan meningkat” dan “belajar adalah kunci sukses hidup”. Petunjuk belajar dalam materi juga dicantumkan, misalnya :
-       peragakan wawancara itu di depan kelas kemudian!
-       catat pokok-pokok wawancara tersebut!
-       simpulkan pokok-pokok wawancara tersebut menjadi beberapa kalimat!
Petunjuk belajar dimaksudkan agar siswa dapat belajar secara aktif mengembangkan materi, tidak hanya duduk dan mendengarkan materi yang diberikan guru, tapi juga mengajak siswa untuk berbuat.
Dari segi kebahasaan juga menarik perhatian siswa, dikarenakan bahasa yang digunakan mengajak siswa untuk berkomunikasi. (buktikan dengan kutipan).

-            Kemudahan Dipahami
Dari segi penyajian, materi yang disajikan mudah untuk dipahami siswa. Hal itu dikarenakan penggunaan bahasa yang tidak berbelit-belit dan langsung. Petunjuk belajar dan juga soal latihan mudah dipahami oleh siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi, petunjuk belajar, dan latihan yang disajikan dalam buku teks ini mudah dipahami oleh siswa karena bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit dan lugas.

-            Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa dalam pembelajaran diperhatikan dalam buku teks ini. Selain menyajikan materi umum, juga memuat bagaimana cara siswa memperdalam materi sendiri, misalnya dengan bekerja kelompok, dengan diskusi atau tanya jawab. Selain itu, buku teks ini pun berupaya memberikan umpan balik agar siswa aktif berkomunikasi. Misalnya dengan kalimat “pernahkah kalian melihat wawancara di tv?”
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyajian materi dalam buku teks ini melibatkan siswa agar aktif untuk berbuat, berkomunikasi, dan mengalami.

-  Hubungan Bahan     
Hubungan bahan berkaitan dengan bagaimana materi yang disajikan agar terkait dengan bahan pembelajaran lain atau bidang ilmu lain. Misalnya, dalam buku teks ini untuk materi wawancara dikaitkan dengan mata pelajaran IPA, dengan tujuan agar siswa mempunyai kesadaran terhadap lingkungan. Untuk materi cerpen dikaitkan dengan mata pelajaran moral dan agama, agar siswa mempunyai karakter, sikap, dan etika yang baik terhadap orang tua (buktikan dengan kutipan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang disajikan berusaha dikaitkan dengan bahan pembelajaran lain dan bidang ilmu lain.

-            Norma
Norma atau aturan berkaitan dengan isi materi, ilustrasi, dan aspek kebahasaan. Dari segi isi,  materi yang disajikan sudah sesuai dengan norma dan tingkat perkembangan psikologis. Tidak ada materi yang menyimpang dari kurikulum atau isinya mengarah kepada hal-hal yang negatif. Hal itu didukung oleh ilustrasi yang tepat. Terkadang ada materi yang terlalu dewasa dan tidak sesuai dengan aspek perkembangan psikologis, juga dengan ilustrasi yang negtif seperti gambar tawuran, di tato, atau memakai narkoba. Dalam buku teks ini, baik dari segi isi maupun ilustrasi dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan aspek kebahasaan, sudah sesuai dengan keilmuan bahasa. Kaidah-kaidah kebahasaan secara umum sudah dipatuhi, meskipun ada beberapa aturan yang mencoba diabaikan, misalnya penggunaan tanda baca 3
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari norma isi, ilustrasi, dan kebahasaan sudah dapat dipertanggungjawabkan, meskipun ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari penggunaan tanda baca dan struktur kalimat.

-            Soal dan Latihan
Dalam buku teks ini juga dilengkapi dengan soal dan latihan. Soal dan latihan dalam buku teks ini mempunyai kaitan dengan SK, KD, dan indikator yang ingin di capai (buktikan dengan menyertakan indikator dan soal latihan)
Jadi dapat disimpulkan bahwa buku teks ini memujat soal dan latihan yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.

4. Aspek Bahasa dan Keterbacaan
Aspek bahasa dan keterbacaan berkaitan dengan penggunaan bahasa dan keterbacaan materi dalam buku pelajaran. Untuk mengetahui penggunaan bahasa dan keterbacaan materi dalam buku pelajaran diperlukan ukuran-ukuran standar yang mencakup masalah :
1.      penggunaan bahasa yang baik dan benar
2.      penggunaan bahasa yang dapat meningkatkan daya nalar siswa
3.      penggunaan struktur kalimat yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa dan tingkat perkembangan kognisi siswa
4.      penggunaan paragraf
5.      materi dan ilustrasi

-    Penggunaan bahasa yang baik dan benar
Indikator penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
a.       sesuai dengan keperluan komunikasi dalam pembelajaran.
\Jika kita lihat pelajaran 1 pada halaman 3 pada bagian 2 “Menyimpulkan Isi Berita” di sana tertulis :
....................................................................................
Beberapa tugas telah kalian selesaikan. Sekarang, coba buatlah simpulan isi berita! Simpulan berita berisi pokok-pokok berita, kemudian dirangkai dalam sebuah paragraf. Jika kalian belum memahami....................................................................

Kata ganti orang kedua (kalian) menunjukkan adanya keterlibatan langsung antara penulis dan pembaca. Hal tersebut menandakan adanya bahasa yang komunikatif antara penulis dan pembaca.
Begitu juga pada bagian lainnya, siswa selalu diajak untuk berkomunikasi. Jadi, bahasa yang digunakan dalam buku teks ini sudah sesuai dengan dengan komunikasi dalam pembelajaran karena menunjukkan adanya keterlibatan pembaca.
b.      bahasa yang benar sesuai dengan kaidah kebahasaan
Penggunaan bahasa yang benar dalam buku ini sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan, baik dalam penggunaan tanda baca, maupun keefektifan kalimatnya.
Hal itu dapat dilihat pada :
1.    penulisan judul dalam setiap pelajaran
2.    penulisan sub-sub judul
3.    penggunaan tanda baca baik dalam kalimat, paragraf, maupun rubrik penilaian.
         
-          Penulisan Judul
Pelajaran 1 : SAINS DAN BUDAYA
Pelajaran 2 : PERISTIWA
Pelajaran 3 : KEBAHARIAN

Dengan menggunakan huruf kapital pada judul adalah hal yang benar, karena dengan menggunakan huruf kapital semua, akan terhindar dari kesalahan penulisan.

-          Penulisan Sub Judul
Pelajaran 1 : SAINS DAN BUDAYA
A.    Menyimpulkan Isi Berita
1)      Menyimak Berita
2)      Menyimpulkan Isi Berita

Penulisan huruf kapital pada awal kata di sub judul sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan.

-          Penggunaan Tanda Baca
Pelajaran 1 halaman 1
Simaklah berita ini dengan seksama!
Tahukah kalian yang dimaksud dengan dongeng?
Pengalaman itu bermacam-macam. Ada pengalaman menyedihkan, menggembirakan, menyenangkan, menegangkan dan sebagainya.

Penggunaan tanda baca pada contoh di atas sudah sesuai dengen EYD.

c.       Bahasa ragam formal, sesuai dengan suasana pembelajaran
Bahasa yang digunakan pada buku ini sudah sesuai dengan ragam formal dalam suasana pembelajaran, hal itu dapat kita lihat pada :
Pelajaran 2 halaman 21 bagian C.

Pada pelajaran kali ini kalian telah belajar tentang hal-hal yang menarik dari dongeng.
Pelajaran 3 halaman 31 bagian contoh surat pribadi.

Kedua contoh di atas sudah dapat mewakili bahwa bahasa yang digunakan merupakan bahasa ragam formal yang sesuai dengan suasana pembelajaran.

-    Penggunaan bahasa yang dapat meningkatkan daya nalar siswa
     Indikator :
a.       Makna kata, kalimat, dan wacana bersifat lugas, tidak menimbulkan tafsir ganda.
Buku ini tidak menimbulkan tafsir ganda baik dari kata, kalimat, maupun wacana.
Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut.

Berdasarkan fungsinya kalimat dibagi 3, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat berita berfungsi memberikan informasi......

Pada paragraf di atas, makna setiap kata jelas, kalimatnya pun jelas informasinya, ada yang berfungsi sebagai kalimat utama dan kalimat penjelas. Jenis wacananya pun jelas, yaitu sebagai ragam wacana eksposisi.

b.      Sebuah pertanyaan dengan pertanyaan lainnya berhubungan secara logis
Dalam buku teks ini, pernyataan-pernyataan, baik yang berupa perintah, tanya, maupun berita berhubungan secara logis. Hal itu dapat kita lihat pada kutipan berikut.

Pelajaran 1 halaman 1 tertulis :
Simaklah berita berikut ini dengan seksama!
Setelah kalian menyimak berita tersebut, cobalah pahami isinya untuk menguji pemahaman kalian!
Jawablah pertanyaan berikut ini!

Uraian di atas menyiratkan adanya pernyataan yang berhubungan secara logis, dari mulai menyimak berita, memahami isi, kemudian menjawab pertanyaan.

c.       Penggunaan struktur kalimat yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa dan tingkat perkembangan kognisi siswa
Penyampaian bahan pembelajaran menggunakan kalimat dengan mempertimbangkan gradasi kerumitan kalimat bagi anak-anak. Penyusunan buku dilakukan dengan memperhatikan :
1.   kalimat sederhana
2.   kalimat tunggal
3.   kalimat majemuk setara
4.   kalimat yang pendek
5.   kalimat lengkap
6.   kalimat biasa
Penyampaian bahan pembelajaran dalam buku teks ini mempertimbangkan tingkat kerumitan dan pemikiran siswa. Karena buku teks ini digunakan untuk siswa kelas VII maka baik penempatan kata, kalimat, paragraf maupun wacanamasih relevan. Dalam artian tidak menggunakan kalimat yang kompleks yang membutuhkan penjabaran atau penalaran.
Pada wacana “Lindungi Batik Indonesia” paragraf pertama menggunakan kalimat yang panjang, namun meskipun demikian masih dapat dipahami. Hal ini menunjukan tingkat kerumitan yang rendah. Misalnya untuk mencari subjek masih bisa menggunakan cara yang praktis dengan bertanya siapa kepada predikat. Begitupun predikat yang digunakan menandakan adanya perbuatan sesuai dengan tingkat pemahaman sederhana siswa.
d.      Isi (pikiran, pendapat, perasaan) yang terkandung dalam kalimat sesuai dengan tingkat perkembangan kogniti siswa
Jika kita lihat pada pelajaran 1 tentang “LINDUNGI BATIK INDONESIA” baik kalimat maupun isinya secara umum sesuai dengan tingkat perkembangan pikiran siswa kelas VII. Bahasa yang disajikan sederhana, tidak memerlukan daya nalar yang tinggi.

-    Penggunaan Paragraf
     Indikator :
     Penyajian bahan menggunakan paragraf yang baik, koheren, dan kohesif.
     Paragraf yang baik ditandai adanya koherensi dan kohesi. Koherensi adanya pertautan bentuk, sedangkan kohesi adanya pertautan makna. Dalam buku teks ini hampir setiap paragrafnya memperhatikan koherensi dan kohesi, hal itu dapat dilihat pada contoh .........
    
     “Pamanku adalah seorang pengrajin batik. Dia adalah salah satu contoh pengrajin batik yang sukses”
     
     Dari contoh di atas dapat diketahui adanya pertautan bentuk antara “paman” dengan “dia”, begitu juga pertautan makna antara kalimat 1 dan kalimat 2, yaitu mengarah kepada “paman”.


-    Materi dan Ilustrasi
     Indikator :
a.       Ilustrasi wacana sesuai dengan informasi
Ilustrasi wacana sudah sesuai dengan apa yang akan diinformasikan. Hal itu dapat dilihat pada .......
b.      Ilustrasi benar dilihat dari keilmuan yang disajikan
Ilustrasi kebahasaan harus menampilkan tentang kebahasaan, kesastraan harus menampilkan kesastraan, dan keterampilan berbahasa harus menampilakn keterampilan berbahasa.
c.       Visualisasi informasi jelas dilihat dari substansi informasi wacana.
Jika wacananya batik, ilustrasinya pun harus batik atau sesuatu yang berkaitan dengan batik.
d.      Disertakan gambar faktual, seperti foto orang terkenal, peristiwa penting, dengan jelas dan ukuran besar.
Dalam buku teks ini, ilustarsi memenuhi keempat indikator di atas.