Translate

Kamis, 29 November 2012

Alternatif Dalam Penilaian

Alternatif Dalam Penilaian

Oleh Arip Hidayat

Istilah penilaian terkadang disinonimkan dengan tes, padahal kalau diamati dengan seksama kedua istilah ini berbeda. Pada hakikatnya penilaian merupakan suatu proses keseluruhan yang dilaksanakan untuk mengambil suatu keputusan, mencakup sesuatu yang lebih luas, dari pengamatan informal dadakan, komentar, maupun tes. Penilaian tidak terbatas pada waktu, bisa dilaksanakan sebelum, selama, atau setelah proses pembelajaran. Dilihat dari sifatnya penilaian lebih bersifat kualitatif. Sedangkan tes merupakan salah satu bentuk penilaian formal yang dilaksanakan dalam waktu yang terbatas.  Dilihat dari sifatnya tes atau pengukuran bersifat kuantitatif. Jadi jelas kedua istilah ini sangat berbeda, tes merupakan bagian dari penilaian, namun  tidak semua penilaian adalah tes.
Dalam dunia pendidikan, tes telah dijadikan alat utama untuk menilai. Dalam skala besar, bentuk tes seperti pilihan ganda lebih banyak dipilih dan digunakan karena tingkat  reliabilitas, dan kepraktisannya tinggi. Namun, disisi lain tes seperti pilihan ganda mempunyai kelemahan. Kelemahan itu antara lain : 1) dampaknya kecil terhadap pembelajaran; 2) kurang relevan dengan dunia nyata; 3) kurang mencerminkan kemampuan individu yang sebenarnya; 4) kurang dapat membangkitkan motivasi siswa; 5) terkadang hanya menguji salah satu aspek; 6) waktu sangat terbatas. Dalam skala yang tidak terlalu besar, seperti di sekolah bentuk tes yang banyak digunakan adalah essay. Essay memiliki tingkat reliabilitas, kepraktisan, keotentikan, dan dampak terhadap pembelajaran yang cukup. Namun bukan berarti tes berbentuk essay ini sempurna, karena tetap saja tes berbentuk essay pun harus dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak dapat mengukur secara tepat kemampuan asli siswa.     
Untuk melengkapi kekurangan-kekurangan tes tersebut, diperlukan alternatif-alternatif dalam penilaian yang dapat mengukur kemampuan asli siswa. Alternatif-alternatif yang bisa digunakan dalam penilaian itu antara lain adalah penilaian berbasis kinerja, portofolio, jurnal, wawancara, observasi, dan penilaian diri dan rekan. Meskli alternatif-alternatif penilaian tersebut mempunyai tingkat reliabilitas dan kepraktisan yang rendah, tapi di sisi lain mempunyai banyak kelebihan, diantaranya; 1) dapat memantau perkembangan dan kemajuan siswa dari hari ke hari; 2) waktu yang tidak terbatas menjadikan siswa mempunyai keleluasan untuk menampilkan kemampuan aslinya; 3) siswa menjadi lebih kreatif dan termotivasi karena konteksnya berkaitan dengan dunia nyata; 4) mempunyai dampak yang besar terhadap pembelajaran.
Atas dasar hal di atas, konsep penilaian yang ideal tidak bisa mengandalkan tes formal standar saja, sebab tes juga memiliki banyak kelemahan. Alangkah lebih bijak jika penilaian yang dilakukan mengkombinasikan tes dengan alternatif-alternatif yang disebutkan di atas. Dengan alternatif-alternatif tersebut diharapkan kelemahan-kelemahan tes dapat tertutupi, sehingga penilaian dapat mencerminkan kemampuan asli siswa. Terkait dengan konsep penilaian ideal, ada beberapa hal yang patut dipertanyakan ketika tes berbentuk pilihan ganda dijadikan penilaian ideal untuk menentukan kelulusan “Apakah tes pilihan ganda tersebut merupakan tes yang dapat mengukur kemampuan asli siswa?” Sementara pertanyaan itu masih belum terjawab, kita secara pasti sudah kehilangan dua hal, yang pertama hilangnya kecerdasan, dan yang kedua hilangnya kejujuran.                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar